KECANGGIHAN dan KEMUJARABAN TERAPI GUASA

REVOLUSI BARU DARI TERAPI GUASA Gaya hidup masyarakat sekarang yang penuh dengan tekanan, menimbulkan stres, karena tuntutan untuk hidupnya. Banyak diantaranya tidak punya waktu untuk melakukan olahraga teratur dan sehingga mempengaruhi kesehatan, sebagai contoh berbagai penyakit kronis muncul.

BIO PURE KEN

MESIN PENJERNIH AIR MENJADI AIR MURNI H2O

TERAPY SEGALA MACAM PENYAKIT

REVOLUSI BARU DARI TERAPI GUASA Gaya hidup masyarakat sekarang yang penuh dengan tekanan, menimbulkan stres, karena tuntutan untuk hidupnya. Banyak diantaranya tidak punya waktu untuk melakukan olahraga teratur dan sehingga mempengaruhi kesehatan, sebagai contoh berbagai penyakit kronis muncul.

Jumat, 18 Mei 2012

6 Keluhan Tubuh Saat Kita Kurang Tidur

Masih menganggap tidur sebagai ritual biasa? Jika iya, hati-hati, karena tubuh bisa melakukan demonstrasi pada kita bila terus membiarkan kualitas tidur kita memburuk. Sebab setidaknya ada enam risiko kesehatan yang terancam jika kita sering kurang tidur.


1. Merindukan makanan junk food

Saat kita kurang tidur, tombol pengatur nafsu makan mengalami gangguan. Alhasil kita menginginkan makanan yang tinggi lemak dan tinggi karbohidrat. Ini akan membuat jumlah kalori dalam tubuh naik drastis. 

Sebuah penelitian membuktikan, setelah kurang tidur selama 2 malam berturut-turut, responden mengalami dorongan makan lebih lama dari biasanya. Sebab hormon pemicu nafsu makan, yaitu ghrelin, meningkat dan hormon penekan nafsu makan menurun, yaitu leptin.

Jika dibiarkan terus-menerus, kita akan mengalami kelebihan berat badan. Dan ini semakin ditegaskan oleh penelitian yang dilakukan University of Washington yang menemukan respondennya yang memiliki tidur cukup, 7 sampai 9 jam setiap malam, memiliki nilai BMI yang ideal.


2. Kita menjadi pusat magnet bagi kuman

Orang yang tidur 7 jam pada malam hari, akan 3 kali lebih mudah terkena flu. Ini adalah hasil studi JAMA. Bahkan penelitian lain menyimpulkan, laki-laki yang kurang tidur dan diberikan vaksin flu, memiliki kelambatan reaksi pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit musiman itu. 

Kekebalan tubuh baru terbentuk, 10 hari setelah vaksinasi dilakukan. Rumusnya hanya satu untuk menjelaskan situasi ini, tidur membentuk sistem kekebalan tubuh kita.


3. Tubuh menjadi lebih lambat mengolah gula

Universitas of Chicago menyimpulkan dalam penelitian mereka, waktu tidur yang pendek akan membuat tubuh kita resisten terhadap insulin. Ini membuat glukosa susah sekali diolah dalam pembuluh darah kita, sehingga kita berpeluang mengalami diabetes tipe 2.


4. Didera stres berkepanjangan

Masih dari penelitian yang dilakukan University of Chicago, kurang tidur membuat hormon kortisol meningkat tajam. Ini adalah hormon yang menyebabkan kita mengenal bagaimana tidak enaknya stres. 

Peningkatan kortisol terjadi mulai dari sore hingga malam hari, yang membuat detak jantung kita meningkat, tekanan darah meningkat, dan gula dalam darah meningkat. Ini artinya, kita berisiko untuk mengalami hipertensi, gangguan jantung, dan diabetes tipe 2.


5. Otak kita menjadi berkabut

Saat kita kurang tidur, maka otak diserang "kabut tebal". Bahkan Joyce Walsbelen, PhD, pakar kesehatan tidur, bercerita, kabut tebal ini membuat kita susah sekali merasa senang. 

“Sebab kontrol tidur dan emosi ada pada areal otak yang sama. Jadi saat kita kurang tidur, maka otomatis kita sudah membuat diri menjadi mudah sekali depresi.”


6. Membuat kita terlihat lebih tua

Kurang tidur juga membuat aliran darah melambat, tak terkecuali yang ada di bawah kulit kita. Maka tak heran jika kantung mata mudah terbentuk saat kita kurang tidur, dan kondisi ini tentu bukanlah sesuatu yang dapat menyempurnakan tampilan kita.

“Lebih parahnya lagi, kurang tidur yang meningkatkan hormon kortisol juga memperlambat produksi kolagen. Jika ini yang terjadi, katakan selamat datang pada keriput,” ucap Jyotsna Sahni, MD, pakar kesehatan tidur dari Canyon Ranch, Amerika Serikat.

Melihat daftar lengkap keluhan tubuh saat kita kurang tidur ini, kita pasti tak ingin membuat tubuh mengeluh lagi. Karena itu, lakukanlah trik mudah untuk tidur lelap.
  1. Secara perlahan, tidurlah 15 menit lebih cepat setiap malamnya.
  2. Matikan lampu sejam sebelum menutup mata, dan cobalah untuk rileks. Jika alunan musik bisa menenangkan diri, jangan ragu untuk menikmati alunan tersebut sambil menutup mata.
  3. Jangan letakkan televisi atau komputer di kamar kita.
  4. Lakukan meditasi atau peregangan tubuh, 30 menit sebelum benar-benar tidur.

Sumber :
kompas.com

Kamis, 17 Mei 2012

Mengapa Mengantuk Kalau Kenyang?


Makan berlebihan atau kekenyangan sering membuat kita mengantuk sesudahnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut para ilmuwan, terjadi reduksi oksigen yang diserap tubuh kalau kita terlalu kenyang.
 
Dari hasil tes, oksigen tubuh berkurang sebesar 20-40% atau sekitar 5-10 detik karena pernapasan berat atau hiperventilasi. Selain itu, terjadi kejutan biokimia yang membuat pernapasan menjadi berat.
 

Sehingga, bisa dibilang, mengantuk setelah makan dan bahkan tidur setelah makan adalah tanda-tanda terjadinya syok biokimia.  Ketika tingkat oksigen tubuh turun di bawah 20 detik, maka pengaruhnya adalah terjadi overbreathing (memerlukan kerja pernapasan lebih banyak) pada kadar oksigen otak.
 
Keadaan ini mengganggu pencernaan yang sangat cepat dan dinamis. Darah menjadi miskin akan oksigen, dan menyebabkan berkurangnya pasokan enzim pencernaan, akumulasi dari produk sisa metabolisme dalam usus besar dan sel tubuh lainnya. Pencernaan menjadi lebih lambat.
 
Sebagai contoh, seseorang dengan pola pernapasan normal, membutuhkan sekitar 2 jam untuk mencerna makanan biasa (ketika hampir tidak ada makanan yang tersisa di lambung).
 

Bagi orang sakit, dengan pola pernapasan tidak efektif akan membutuhkan 1-2 jam lebih lama untuk mencerna.
 
Mengantuk setelah makan juga bisa mempercepat proses penggemukan badan (obesitas). Dan, biasanya orang penderita obesitas atau memiliki berat badan di atas normal lebih cepat mengantuk bila makan berlebih.
 
Menurut Profesor KP Buteyko, MD, PhD, dan penelitian yang dilakukan oleh sekelompok dokter di Rusia, CO2 juga bertanggung jawab untuk mengontrol membran permeabilitas sel lemak. Ketika kita hiperventilasi (karena CO2 yang rendah), kadar glukosa darah secara alami menjadi rendah karena hiperventilasi.


Mekanismenya begini....


 

Menurut Gabe Mirkin, M.D., Jika kita merasa mengantuk setelah makan, terutama setelah permen atau produk roti, maka masih termasuk normal. Makan makanan manis menyebabkan otak kita untuk membuat sejumlah besar serotonin, neurotransmiter, yang membuat orang tertidur secara alami di malam hari.
 
Makan makanan manis atau yang terbuat dari tepung, seperti produk roti atau pasta, menyebabkan gula darah meningkat lebih tinggi dari biasanya. Hal ini menyebabkan pankreas untuk melepaskan sejumlah besar insulin, yang mendorong salah satu blok bangunan protein yang disebut triptofan dari aliran darah ke otak kita, di mana waktunya akan diubah ke serotonin yang membuat kita merasa mengantuk.


Solusinya

Sebaiknya untuk menghindari perasaan mengantuk setelah makan adalah, dengan membatasi makanan yang tinggi gula dan tepung. Lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang tidak menyebabkan kenaikan tinggi gula darah seperti salad sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan atau ayam.
 
Sementara, bagi penderita obesitas sebaiknya sering melatih pernapasan untuk meningkatkan oksigenasi tubuh. Setiap kali orang yang kelebihan berat badan makan karbohidrat kompleks atau lemak, bernapas menjadi jauh lebih buruk. Memang,  prosesnya tidak membuat terengah-engah (jarang terjadi), namun biasanya lebih susah bernapas, kan?
 
Kesimpulannya, selain memilih makanan yang sehat, juga makanlah dengan bersahaja. Tidak berlebihan, seperti nasihat Rasulullah Muhammad SAW untuk berhenti makan sebelum kenyang.






Sumber:

Yang Kau Tau

Yang Kau Tau
klik kanan pilih newtab